Senin, 17 Juni 2019

TUGAS STRUKTUR DATA


konsep Struktur Data
Struktur Data: Pengertian Struktur Data
Struktur data adalah cara program menyimpan data sehingga data dapat digunakan secara efisien. Hampir setiap perusahaan aplikasi menggunakan berbagai jenis struktur data dalam satu atau lain cara. Postingan ini akan memberikan pemahaman tentang konsep-konsep struktur Data yang diperlukan untuk memahami kompleksitas aplikasi tingkat perusahaan dan kebutuhan algoritma, struktur data besar.
Struktur data ini adalah cara yang sistematis untuk mengatur data untuk menggunakannya secara efisien. Berikut adalah persyaratan dasar struktur data.
  • Interface − Struktur data masing-masing memiliki antarmuka. Antarmuka merupakan operasi yang mendukung struktur data. Antarmuka yang hanya menyediakan daftar operasi didukung, jenis parameter mereka dapat menerima dan kembali jenis operasi ini.
  • Implementasi − Implementasi menyediakan perwakilan internal struktur data. Implementasi juga menyediakan definisi dari algoritma yang digunakan dalam operasi dari struktur data.
  • Correctness − Struktur Data implementasi harus mengimplementasikan antarmuka dengan benar.
  • Time Complexity − Waktu berjalan atau waktu eksekusi operasional dari strukturdata harus sekecil mungkin.
  • Space Complexity − Kompleksitas ruang operasi struktur data harus sesedikit mungkin.
Seperti aplikasi yang semakin kompleks dan data yang kaya, ada tiga masalah yang biasanya dihadapi.
  • Data Search − Mempertimbangkan inventarisasi 1 million(106) item dari toko. Jika aplikasi untuk mencari item. Itu harus mencari item dalam 1 million(106) item setiap kalimemperlambat pencarian. Sebagai data tumbuh, pencarian akan menjadi lebih lambat.
  • Processor Speed − Kecepatan prosesor meskipun yang sangat tinggi, jatuh terbatas jika data tumbuh milyar catatan.
  • Multiple Requests − Permintaan beberapa ribuan pengguna dapat mencari data secara bersamaan pada web server, bahkan sangat cepat server gagal ketika mencari data.
Untuk mengatasi masalah tersebut, struktur data yang datang untuk menyelamatkan. Data dapat diatur dalam struktur data sedemikian rupa bahwa semuanya mungkin tidak diperlukan untuk pencarian dan data yang diperlukan dapat dicari hampir seketika.




Pengertian Variabel

Variabel adalah ‘penanda’ identitas yang digunakan untuk menampung suatu nilai. Nilai tersebut dapat diubah sepanjang kode program. Secara teknis, variabel merujuk kepada suatu alamat di memory komputer. Setiap variabel memiliki nama yang sebagai identitas variabel tersebut.Di dalam pemrograman, nilai variabel bisa berubah dari waktu ke waktu, tergantung kebutuhkan.

Contoh Program mengenai Variabel

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19 
20
program biodata;
uses crt;
  
var
  nama,alamat:string;
  umur:integer=19;
  sekolah:string='SMA 1 Durian Runtuh';
  
begin
  clrscr;
  
  nama:='Andika';
  alamat:='Jl. Kemerdekaan no.9';
  umur:=17;
  
  writeln(nama);
  writeln(umur);
  writeln(alamat);
  writeln(sekolah);
  readln;
end.

TIPE DATA
tipe data adalah kelompok data berdasarkan jenis-jenis tertentu. Dalam bahasa pemrograman, terdapat beberapa tipe data. Setiap bahasa pemrograman biasanya memiliki tipe datanya masing-masing. ... Tipe-tipe data yang umum tersebut contohnya adalah ​integer, float, boolean, char, string​.

a.       Bilangan Integer merupakan tipe data berupa bilangan bulat,
b.      b. Bilangan Real Bilangan real atau nyata merupakan jenis bilangan pecahan
c.       Char Tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard, memiliki 266 macam yang terdapat dalam tabel ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
d.      Tipe Data Boolean merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah).
sebagai contoh, saya akan membuat sebuah recordsiswa’ yang terdiri dari nama, umur, sekolah, dan kota. Berikut cara penulisannya:
  var
  siswa: record
           nama: string[20];
           umur: integer;
           sekolah: string[30];
           kota: string[20];
         end;
Sekarang, variabel ‘siswa’ adalah tipe data record yang terdiri dari nama, umur, sekolah, dan kota. Bagaimana cara mengakses record ini?
Untuk mengakses variabel di dalam record (atau disebut juga sebagai field), digunakan karakter titik ( . ), seperti contoh berikut:

  siswa.nama:= 'Anto';
  siswa.umur:= 17;
  siswa.sekolah:= 'SMA 1 Durian Runtuh';
  siswa.kota:= 'Pelembang';
Dalam kode diatas, saya mengisi beberapa data kedalam record ‘siswa’. Perhatikan bahwa isi masing-masingnya harus bersesuaian dengan tipe data sewaktu kita merancang record. Untuk nama, bisa diisi dengan string[20], sedangkan untuk umur bisa diisi dengan angka bulat (integer).
Berikut kode lengkap cara penggunaan struktur record di dalam pascal:
program tipe_record;
uses crt;
var
  siswa: record
         nama: string[20];
         umur: integer;
         sekolah: string[30];
         kota: string[20];
         end;
begin
  clrscr;
 
  siswa.nama:= 'Anto';
  siswa.umur:= 17;
  siswa.sekolah:= 'SMA 1 Durian Runtuh';
  siswa.kota:= 'Pelembang';
 
  writeln('Nama : ',siswa.nama);
  writeln('Umur : ',siswa.umur);
  writeln('Sekolah : ',siswa.sekolah);
  writeln('Kota : ',siswa.kota);
 
  readln;
end.
 
 
Sumber = https://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-pascal-
pengertian-dan-cara-penggunaan-tipe-data-record-pascal/
 
OPERATOR

Pengertian Operator dalam Pascal

Operator logika adalah operator yang digunakan untuk membuat kesimpulan logis dari 2 kondisi boolean: TRUE atau FALSE. Nilai asal dan nilai akhir dari operator ini juga bertipe data boolean.
Melanjutkan analogi tentang kalimat password dari tutorial sebelumnya: jenis-jenis operator perbandingan pascal. Umumnya selain password, untuk memiliki hak akses seseorang juga harus menggunakan username yang cocok.
Dengan kata lain, kita baru bisa memberi hak akses jika username DAN password cocok. Kata ‘dan’ dari kalimat sebelum ini merupakan salah satu dari operator logika, yakni: AND.
Di dalam pascal, terdapat 4 operator logika:
Operator
Penjelasan
Contoh
and
Akan menghasilkan TRUE jika kedua operand TRUE
TRUE and FALSE, hasilnya: FALSE
or
Akan menghasilkan TRUE jika salah satu operand TRUE
TRUE or FALSE, hasilnya: TRUE
xor
Akan menghasilkan TRUE jika kedua operand berbeda
TRUE xor FALSE, hasilnya: TRUE
not
Akan menghasilkan TRUE jika operand FALSE
not TRUE , hasilnya: FALSE

Contoh Penggunaan Operator Pascal

Sebagai contoh pertama, mari kita uji hasil dari keempat jenis operator ini:
program operator_logika;
uses crt;
var
  a,b,hasil:boolean;
begin
  clrscr;

  a:=true;
  b:=false;

  writeln('a = ',a);
  writeln('b = ',b);
  writeln;

  hasil:= a and b;
  writeln('a and b :',hasil);

  hasil:= a or b;
  writeln('a or b  :',hasil);

  hasil:= a xor b;
  writeln('a xor b :',hasil);

  hasil:= not a;
  writeln('not a   :',hasil);

  hasil:= not b;
  writeln('not b   :',hasil);

  readln;
end.

SELEKSI

PERINTAH SELEKSI DALAM PASCAL

Bahasa pemrograman Pascal memiliki kemampuan untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa alternatif yang ada. Sebuah aksi atau statemen akan dilaksanakan apabila sebuah kondisi terpenuhi. Pemilihan ini tidak hanya berlaku untuk satu buah kondisi tetapi juga dapat beberapa kondisi.

A. Perintah Seleksi If … Then …

Kondisi merupakan ekspresi yang bernilai logika yaitu bernilai benar atau salah. Jika pernyataan yang akan dieksekusi oleh If ketika kondisi bernilai benar hanya berupa sebuah pernyataan, maka dapat dituliskan dalam satu baris sebagai berikut :
    If < kondisi 1 > Then < pernyataan >
Contoh
If nilai>75 Then Writeln(‘A’);
Jika pernyataan yang akan dieksekusi oleh If ketika kondisi bernilai benar namun berupa beberapa pernyataan, maka di awal pernyataan harus diawali dengan begin dan di akhir pernyataan yang terakhir harus diakhiri dengan end. Struktur perintah seleksi tersebut adalah sebagai berikut :
    If < kondisi 1 > Then
    Begin
   < pernyataan_1 >
   < pernyataan_2 >
    End;
Contoh
If nilai>75 Then
Begin
   Writeln(‘A’);
      Writeln(‘Anda Lulus’);
End;

B. Perintah Seleksi If … Then … Else

Struktur perintah seleksi If … Then ... Else memungkin programmer melakukan spesifikasi untuk menyatakan kondisi yang benar dan salah. Kondisi merupakan ekspresi yang bernilai logika yaitu bernilai benar atau salah. Jika pernyataan yang akan dieksekusi oleh If ketika kondisi bernilai benar hanya berupa sebuah pernyataan :
Struktur Perintah Seleksi If … Then … Else
If < kondisi 1 > Then
pernyataan
       Else
    Pernyataan;
Jika hanya terdapat satu pernyataan pada kondisi pertama maka tidak menggunakan titik koma diakhir pernyataan tersebut. Jika hanya ada satu pernyataan setelah else maka diakhir pernyataan tersebut menggunakan titik koma.
Contoh
Membuat Program Kelulusan. Jika nilai lebih atau sama dengan 60 maka cetak lulus. Jika tidak cetak tidak lulus.
Program :
If nilai>=60 Then
Writeln(’Lulus’)
Else
Writeln(’Tidak Lulus’);
Jika pernyataan yang akan dieksekusi oleh If ketika kondisi bernilai benar dan berupa beberapa pernyataan, maka dapat dituliskan sebagai berikut :
If < kondisi 1 > Then
Begin
Pernyataan_1
Pernyataan_2
       End
       Else
       Begin
Pernyataan_1
Pernyataan_2
       End;
Jika ada dua atau lebih pernyataan di dalam if … then … else … maka harus diawali dengan Begin dan End. End Sebelum else tidak menggunakan titik koma. Namun Pernyataan didalam begin dan end diakhiri dengan titik koma. Sedangkan End terakhir menggunakan titik koma.
Contoh :
Membuat Program Kelulusan. Jika nilai lebih atau sama dengan 60 maka cetak ’Lulus’ dan cetak ’Anda dapat sertifikat’. Jika tidak cetak ’Tidak lulus’ dan cetak ’Anda tidak mendapat sertifikat’.
Program
If nilai>=60 Then
Begin
Writeln(’Lulus’);
Writeln(’Anda dapat Sertifikat’);
End;
Else
Begin
   Writeln(’Tidak Lulus’);
   Writeln(’Anda tidak dapat Sertifikat’)
    End;
Berikut adalah struktur if ... then ... else ... jika ada tiga kondisi atau lebih :
If < kondisi 1 > Then
Pernyataan
       Else If < kondisi 2 > Then
   Pernyataan
       Else
    Pernyataan;
Selama menemukan else di dalam struktur if ... then … maka pernyataan tidak diakhiri dengan titik koma atau jika didalamnya terdapat dua pernyataan atau lebih dan menemukan else maka End juga tidak diakhiri dengan titik koma.
If nilai > 85 Then
Writeln(‘A’)
Else If nilai > 75 Then
       Writeln(‘B’)
Else If nilai > 60 Then
       Writeln(‘C’)
Else If nilai > 50 Then
       Writeln(‘D’)
Else
       Writeln(‘E’);

SUMBER: http://viselvi.blogspot.com/2013/05/perintah-seleksi-dalam-pascal.html
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tugas final... https://youtu.be/OGK8DWHuDRY